Minggu, 20 Januari 2013

Pondasionalism, non pondasionalism, Intuisionism


Fauzani Agitya Cahyantoro
09301244012

Sebab dari segala sebab bagi orang yang percaya dan beragama itu Tuhan. dalam filsafat disebut Kausa Prima, (menurut : Aristoteles) maka orang beragama itu merupakan kaum pondasionalism yg hidupnya berdasarkan sebab awal. maka perjanjian adalah merupakan pondasion, ijab qobul juga merupakan suatu pondasion. Apakah ada yg tidak menggunakan pondasion? Ada misalnya intuisi, sejak kapan anda dapat membedakan besar kecil? Kalau anda tidak dapat membedakannya berarti anda bukan merupakan golongan intuisionism. Sejak kapan kau bisa membedakan laki-laki perempuan? maka, banyak sekali sampai tak terhingga anda tidak dapat mengetahui awal permukaannya, itulah yang dinamakan intuisionism.
Belajar matematika juga begitu. Ada yang pure matematika, itulah yang namanya pondasionalism, karena menggunakan definisi. Dengan menetapkan lebih dulu definisi maka baru diterapkan melalui teorema-teorema yang selaras, dimana selaras hukumnya identitas. Tapi ada yang namanya gerakan anti pondasionalism, misalnya anda mengerti biklangan 2 itu kapan? Apakah anda mengerti bilangan 2 dari perguruan tinggi? Apakah dari 1 ditambah 1? Maka 2 merupakan suatu yang sudah kita ketahui sejak kecil, itulah intuisi. Bahwa 2 tidak muncul akibat 1. anda mengerti bilangan 1 dari mana? itulah yang namanya intuisi. Broer mengembangkan matematika yang intuisi. Kita merupakan campuran dari beberapa golongan podasiionalism, intuisionalism, aristotelesism dan lain-lain.
filsafat itu ilmu. secara filsafat, ilmu itu diperoleh dari pertanyaan, maka beda dengan pelajaran matematika, sebetulnya harusnya sama, tetapi matematika yang tidak paham.
Pertanyaan dari saudara Purwoko : apakah dualisme selalu cenderung tidak baik?
Masyarakat kita cenderung dualisme. Dualisme tidak cenderung buruk. Terdapat juga dualisme yang baik, misalnya hanya ada laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang namanya 90 persen laki-laki, 80 persen laki-laki. Itu sesuai dengan kitabnya seperti itu. tetapi masyarakat kapitalisme itu sudah sampai kepada pluralisme. sekarang semakin banyak orang banci, itu namanya plural.
Dualisme yang lain adalah Hablumninallah-Habluminanas. beda dengan plural antara hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Kalau hanya berhubungan dengan Tuhan saja itu namanya fatal, kaum fatal. Kalauhanya berhubungan dengan manusia saja itu namanya kaum vital. Hidup itu adalah jarak antara fatal dan vital, kapan kita menuju fatal, dan kapan kita menuju vital. berdoalah seakan-akan engkau akan mati nanti, sedangkan kalau menuju ke fatal, berusahalah seakan-akan engkau akan hidup seribu tahun lagi. jadi disini plural itu benar. karena filsafat itu sentitif terhadap ruang dan waktu.
Pertanyaan dari saudara Fikri Hermawan : apakah perbadaan kenikmatan dan kebahagiaan ?
nikmat itu sesaat bahagia itu tahan lama
nikmat itu biasanya kulitnya kalo bahagia itu esensinya
nikmat itu biasanya parsial kalo bahagia itu komperhensif,
kenikmatan-kenikamtan itu lah yang dinamakan hedonisme. secara filsafat org yang bahagia itu adalah org yg berilmu.
Pertanyaan Dyah Ika kristiani : Bagaimana sikap kita menanggapi aliran filsafat yg sangat banyak?
Filsafat adalah dirimu sendiri. Filsafat dalam arti micro cosmos.dalam sudut pandang kecil. yang ada dan yang meungkin ada ialah usaha untuk mensinkronisasi dri.
Pertanyaan dari saudara Hany Tri Wahyono : apakah tokkoh filsafat berhubungan satu dengan yang lain?
Tokoh filsafat itu merupakan pintu pintu. filsafat itu secepat kilat secepat cahaya. Mari kita buktikan,pikiran orang bisa sedang ada di New York, bisa di Jepang, bisa di Melbourne. tidak ada pesawat yang dapat mengikuti kecepatan olah pikir filsafat.
Pertanyaan dari Saudara Ramadian Radite : Bagaimana kalau filsafat tidak ada?
 itu artinya tidak ada fikiran. Kalau filsafat tidak ada itu fikiran tidak ada, kalau fikiran tidak ada itu berarti manusia tidak ada, karena manusia itu berfikir. Filsafat itu olah pikir.
Pertanyaan dari saudara fauzani : Apakah relativitas pemikiran seseorang selalu dapat merugikan orang lain?
Absolut itu akhirat, absolut itu Tuhan,absolut itu Spiritual, manusia hanya dapat mengandaikan, tapi kalo sudah turun ke bumi itu sudah menjadi pikiran manusia. relativitas sangatlah penting dalam kehidupan.

Pertanyaan : apakah kaum non pondasionalisme adalah kaum atheis? bagaimana mereka bisa memikirkan sesuatu jika tanpa menggunakan awal berupa pertanyaan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar